Laman

Tuesday, June 14, 2011

Gambir Expo Jadi Ajang Kumpul 'Cosplay'

TEMPO Interaktif, Jakarta - Di tengah keramaian Gambir Expo ada Sakura Kinomoto, tokoh utama anime Cardcaptor Sakura. Di sudut lain ksatria dari White Knight Chronicle dikerumuni sejumlah fotografer yang mengabadikan pose tokoh dalam game Playstation itu. Selain mereka, masih ada beberapa gadis yang bergaya Harajuku dengan busana sailor fuku, seragam sekolah siswa Jepang.

Ini adalah cos-goth, salah satu ajang kumpul cosplay di Jakarta. Puluhan remaja mengenakan kostum dan bergaya bak tokoh komik, anime, atau tokoh game kesukaan mereka. "Para cosu (pemain cosplay) cukup niat. Enggak hanya mengenakan kostum dan bergaya, tapi juga menjiwai karakter yang mereka bawakan," kata Johan Wahyudin, koordinator acara ini, Sabtu, 7 Mei 2011.

Cosplay sendiri merupakan budaya pop Jepang yang mulai menyebar di negara-negara lain. Di Jepang, budaya dan kegemaran ini tumbuh melalui pameran komik, anime, dan game. Di Indonesia, cosplay mulai digemari di dekade 2000-an. Tiga tahun terakhir ajang kumpul dan kompetisi cosplay semakin sering dan semakin banyak diminati. Sekitar 70 persen cosu di Indonesia adalah mereka yang berusia antara 18-24 tahun.

Bagi para cosu, cosplay merupakan kesenangan tersendiri. Bukan sekadar berakting dan bergaya, mereka juga menikmati proses pembuatan kostum yang rumit. Herry Bertus, 21 tahun, misalnya, baru setahun ini mulai terjun ke dunia cosplay. Tapi, di rumahnya sudah ada delapan kostum tokusatsu (tokoh anime, komik, game yang memakai baju zirah utuh) yang dibuat sendiri. Untuk satu kostum dia bisa menghabiskan Rp 1 juta. "Buatnya dari polikarbon, kemudian dibentuk dan dilapis dari tiga sampai lima kali cat, dan dipernis," katanya.

Herry juga menerima pesanan membuatkan kostum. "Ini enggak cuma hobi, tapi kreativitas dan seni," ujarnya lagi.

Hobinya ini bisa menghasilkan uang. Dari satu pesanan kostum saja dia bisa mendapatkan keuntungan Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. Sedangkan bila memenangi kompetisi cosplay, hadiah uang tunai Rp 1-2 juta masuk ke kantongnya.

Mulanya orang tua Herry menganggap kegemaran cosplay-nya itu aneh. "Tapi, setelah enam bulan mereka melihat ini bukan sesuatu yang merugikan," ujarnya.

Selain jadi ajang kumpul para cosu, gelaran cos-goth ini juga diisi dengan stan yang menjajakan aksesori, suvenir, action figure dari tokoh anime, komik, dan game, stan makanan Jepang seperti takoyaki dan okomomiyaki. Ada juga stan unofficial fans club penyanyi Jepang seperti Yui dan Arashi.

Cos-goth yang dimulai Sabtu, 7 Mei 2011, akan berakhir pada Minggu, 8 Mei 2011, pukul 20.00 WIB. Acara ini diramaikan peserta dari berbagai kota, seperti Jakarta, Malang, dan Yogyakarta.

AMANDRA MUSTIKA MEGARANI

1 comment:

  1. Thank you for sharing such relevant topic with us. I really love all the great stuff you provide. Thanks again and keep it coming.

    ReplyDelete